Setandan Ukhuwah Di Bukit Marhamah

Wahai pembaca yang selalu menginspirasi diri yang dhaif ini, ijinkan saya melukiskan kebahagiaan saya manakala tersentuh oleh alunan Ukhuwah dariNya yang mendamaikan, menyelamatkan, mengayomi, membersamai.

Sejak saat itu, saya menemukan kembali ruh kehidupan yang sejak lama padam. Allah ridhai saya tuk merekat bersama sesalihin yang selalu mensupport saya tuk menjadi pengelana kebaikan. Karena firmanNya tak usah diragukan bagi mereka yang selalu berlari ke arah kebaikan, "Hamba yang baik akan bersama dengan orang-orang shalih"

Dan itu nyata, bukan mimpi. Saya tidak tengah tertidur kala menulis artikel ini. Pun semua kisah tentang ukhuwah yang saya rasakan adalah fakta, bukan dongeng-dongeng yang dibacakan tuk menina bobokan anak-anak.

Karenanya, tanggal 9 Oktober 2015, saya membuat sebuah kultwit di twitter saya @smileportable, segenggam asa tentang #ukhuwah. Selamat menyelami makna #ukhuwah nan indah.

Bismillah, 1) Saudaraku, individualitas kita nampaknya hari2 belakangan kian menjamur & mewabah, bs jadi krn kebencian yg bertebaran

2) Betapa sering qt dapati, perbedaan pendapat sederhana saja sanggup memupus hubungan kakak dgn adiknya, org tua dgn anaknya, dll

3) Pun hubungan antar masyarakat, antar harokah, antar jama'ah, dan yg di awali dr perbedaan pendapat bertransformasi mjd kebencian

4) Subhanallah, andaikan qt meluruh pd kalamNya. Bahwa perbedaan pandangan adl kewajaran, yg terlarang itu justru "berpecah belah"

5) Mari sikapi QS. 3 : 103. Ia titahkan qt "wa laa tafarraquu", jgnlah berpecah belah, bukan wa laa takhtalifuu, "berbeda pendapat"

6) Mungkin qt perlu rehat sejenak, sembari menunduk dalam2. Membersamai hati tuk berkontemplasi akan hidup ini. Adakah cinta disana

7) Situasi & kondisi dunia boleh gradual, kadang wkt membuat hati qt pedih, saban wkt membuat qt senang. Tp dunia hny ladang uji.

8) Jangan terfokus pada dunia saudaraku, itulah yg sedikit demi sedikit melunturkan Cinta hakiki dan menyemai benci.

9) Bahwa dunia hari ini blh membuat kita resah, namun jangan sampai kita terbawa arusnya, inilah tantanganNya

10) Bila kau resah, coba tanyakan hatimu, "adakah Allah disana??"

11) Jebakan dunia yg beragam, memaksa qt jatuh pd subjetifisme yg rapuh akan masalah. Krn subjektifisme hny kamuflase

12) Mk wajar bl hr ini tayangan media tdk jauh dr tayangan destruktif, menjadikan wanita sbg senjata degradasi moral

13) Blm lg tayangan2 pembodohan thd generasi muda qt, tp perihnya, qt semua mendiamkannya. Lg2 tentang individualitas

14) Disaat saudara qt kesulitan di belahan bumi yg lain, media giring opini agar qt antipati. Mematikan suluh nurani

15) Dan lagi2 qt diam, krn pada titik ini hati kita mulai kelu. Blh jd sudah mati rasa

16) Maka saudaraku, saatnya qt sadar. Sadarkan dirimu bahwa kita tengah terjerat tali individualitas tingkat tinggi!

17) Saatnya qt putus pengekang ini & mulai benahi ht yg hampir mt. Bhw dikanan & kiri, ada setandan yg siap membantu

18) Tuk menegarkanmu di jalan terjal penuh uji ini. Tuk menumbuhkan sabana Cinta di ufuk sanubari terdalam

19) Bahwa kebencian yg lahir dari benih subjektifisme hanya akan menghadirkan kegelisahan demi kegelisahan

20) Sedang persatuan dlm bangunan yg dilandasi kesatuan aqidah akan mendamaikan, menyelamatkan, mengayomi, menguatkan

21) Krn hidup ini tll panjang tuk qt lalui seorang diri. Krn-nya Allah hadirkan sdr seiman tuk melengkapi kisah ini

22) Apalagi yg lebih indah di dunia ini, selain org2 yg mengingatkanmu di jalanNya dan menguatkanmu krnNya?

23) Qt bisa merubah dunia bila qt bersatu, namun bila seorang diri, mungkin qt hny akan mjd buih di luasnya samudera

24) Maka saudaraku, meluruhlah dalam tatanan kalamNya yg mengajak qt tumpah ruah dlm , mari kesampingkan ego diri

25) Krn nampaknya, Allah telah sibakkan tanda2 kebangkitan ajaranNya. Siapakah yg kan menegekannya kalau bkn qt?

26) Semoga, mewujud dr negeri ini setitik surga yg sempat dipergelarkan oleh Rasulullah s.a.w 14 abad silam

27) Negeri yg baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur. Senandung hidup setiap Muslim di bumi pertiwi ini

28) Aamiin, mudah-mudahan Allah perkenankan qt menjadi the next generation yg membangkitkan ad DinNya, insya Allah


Previous
Next Post »